Selasa, 30 Juli 2013

pengertian belajar



BELAJAR


OLEH :
NAMA            : I WAYAN JULIANTARA
NIM                : 11.07.01.1312
NO                  : 10
KELAS           : III A (sore)
MP                  : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR 
2012

A.             Pengertian Belajar
Belajar diartikan sebagai perubahan perilaku yang relative permane sebagai akibat dari adanya latihan (Passer, 2009). Berdasarkan pengertian ini, perubahan perilaku yang terjadi karena maturasi (bukan latihan), atau pengondisian sementara suatu organism (seperti kelelahan atau efek obat) tidak dimasukkan sebagai pengertian belajar.

B.              Pengondisian Klasik
1.               Percobaan Pavlov
Seorang psikolog Rusia bernama Ivan Frederich Pavlov (1849-1936) dikisahkan sedang mempelajari ptoses produksi liur pada anjing, sebagai bagian dari sebuah program penelitian tentang pencernaan.
Pengondisian Operant
1.      Awal Kemunculan Pengondisian Operant
Pengondisian Operant (operant conditioning) atau disebut juga dengan instrumental kondisioning, merupakan jenis pengondisian yang dipelajari oleh mereka yang mengikuti aliran behaviorisme.
Konsekuensi Perilaku
Menurut analisis Skinner, sebuah respons dapat menghasilkan tiga jenis konsekuensi berikut :
·                  Sebuah konsekuensi netral tidak akan meningkatkan ataupun menurunkan kemungkinan terjadinya perilaku dimasa yang akan datang.
·                  Penguatan (reinforcement) memperkuat atau meningkatkan kemungkinan terjadinya respons dimasa yang akan datang.
·                  Hukuman (punishment) memperlemah respons tertentu atau mengurangi kemungkinan respons tersebut muncul dimasa datang.

2.               Perbedaan Antara Penguatan (reinforcement) dengan Hukuman Positif dan Negatif
Selain tiga jenis konsekuensi di atas, Skinner juga menjelaskan tentang adanya perbedaan antara penguat dan hukuman yang positif dan negative. Pembedaan positif dan negative juga dapat diaplikasikan dalam hukuman, dimana “sesuatu yang tidak menyenangkan” dapat saja terjadi mengikuti suatu perilaku tertentu (hukuman positif), atau dapat saja sesuatu yang menyenangkan dihilangkan (hukuman negative).
Bentuk Hukuman yang Efektif
Berdasarkan hasil beberapa penelitian, beberapa bentuk hukuman ringan yang efektif mengurangi perilaku bermasalah dikelas adalah: teguran, biaya respons (respons cost), konsekuensi logis, time out, dan suspense disekolah (suspension in school).
3.               Bentuk Hukuman yang tidak Efektif
           Beberapa bentuk hukuman yang tidak direkomendaskan para ahli antara lain: hukuman fisik, hukuman psikologis, kerka kelas ekstra, dan skors tidak boleh sekolah.

4.               Implikasi Pengondisian Operant Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penggunaan teknik-teknik pengondisian operant (operant conditioning) dalam kejidupan sehari-hari terkenal dengan sebutan modifikasi perilaku (behavior modification).
5.               Pemberian Hukuman dan Penguatan (reinforcement) yang Efektif
Pemberian hukuman dalam proses pendidikan dipandang efektif jika mempertimbangkan hal-hal berikut :
Ø    Hukuman yang diberikan harus dapat dipertanggungjawabkan.
Ø    Hukuman bersifat memperbaiki.
Ø    Hukuman tidak boleh bersifat ancaman  
Ø    Hukuman harus diberikan dengan penuh kesadaran dan sudah diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu.
Ø    Hukuman harus dapat dirasakan  sendiri oleh siswa sebagai kedukaan atau penderitaan yang tidak sebenarnya.
Ø    Hukuman tidak bersifat fisik karena tidak sesuai dengan perikemansiaan dan melanggar HAM.
Ø    Hukuman tidak boleh merusak hubungan baik Bantar guru dan siswa.
Ø    Berkaitan dengan point diatas, guru harus  memiliki kesanggupan untuk memberi maaf  kepada siswa sesudah memberikan hukuman dan siswa menyadari kesalahannya.
           Teori Belajar Kognitif-Sosial
a.               Belajar menurut Teori Kognitif Sosial
           Pemahaman mengenai proses belajar dalam perspektif kognitif social dapat dijelaskan melalui beberapa asumsi dasar dari teori kognitif social berikut :
o       Seseorang dapat belajar dengan mengamati orang lain
o       Belajar merupakan proses internal yang belum tentu menghasilkan perubahan perilaku
b.               Factor yang memengaruhi belajar menurut Teori Kognitif-Sosial
Berikut gambar skema interaksi antar kekuatan ini  yang biasa disebut  dengan determinisme resiprokal :









Rounded Rectangle: Pengaruh-pengaruh social
(variable-variabel lingkungan)
Model
Instruksi
Umpan Balik
Rounded Rectangle: Hasil-hasil pencapaian
(perilaku)
Kemajuan tujuan
Motivasi
Belajar






 









                                                                                                                                                         


Menurut para ahli kognitif-sosial, factor-faktor kognitif langsung maupun tidak langsung, yang berpengaruh terhadap proses belajar dan perilaku dapat dijelaskan sebagai berikut :
§    Konsekuensi berpengaruh terhadap perilaku hanya jika pelajar sadar akan kemungkinan (contingency) yang terjadi.
§    Pelajar membentuk harapan tentang konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari suatu tindakan yang akan datang dan berperilaku sesuai dengan hal itu.
§    Demonstrasi pengetahuan dan keterampilan baru siswa hanya terjadi jika mereka penguatan atas tindakan tersebut.
§    Tidak terjadinya konsekuensi yang diharapkan akan memiliki efek yang menguatkan atau menghukum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar