

OLEH
:
NAMA : I WAYAN JULIANTARA
NIM :
11.07.01.1312
NO :
10
KELAS : III A (sore)
MP : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A.
Pengertian
Belajar
Belajar
diartikan sebagai perubahan perilaku yang relative permane sebagai akibat dari
adanya latihan (Passer, 2009). Berdasarkan pengertian ini, perubahan perilaku
yang terjadi karena maturasi (bukan latihan), atau pengondisian sementara suatu
organism (seperti kelelahan atau efek obat) tidak dimasukkan sebagai pengertian
belajar.
B.
Pengondisian
Klasik
1.
Percobaan
Pavlov
Seorang psikolog Rusia
bernama Ivan Frederich Pavlov (1849-1936) dikisahkan sedang mempelajari ptoses
produksi liur pada anjing, sebagai bagian dari sebuah program penelitian
tentang pencernaan.
Pengondisian Operant
1.
Awal
Kemunculan Pengondisian Operant
Pengondisian Operant (operant conditioning) atau disebut juga
dengan instrumental kondisioning, merupakan jenis pengondisian yang dipelajari
oleh mereka yang mengikuti aliran behaviorisme.
Konsekuensi
Perilaku
Menurut analisis
Skinner, sebuah respons dapat menghasilkan tiga jenis konsekuensi berikut :
·
Sebuah konsekuensi
netral tidak akan meningkatkan ataupun menurunkan kemungkinan terjadinya
perilaku dimasa yang akan datang.
·
Penguatan (reinforcement) memperkuat atau
meningkatkan kemungkinan terjadinya respons dimasa yang akan datang.
·
Hukuman (punishment) memperlemah respons tertentu
atau mengurangi kemungkinan respons tersebut muncul dimasa datang.
2.
Perbedaan
Antara Penguatan (reinforcement)
dengan Hukuman Positif dan Negatif
Selain
tiga jenis konsekuensi di atas, Skinner juga menjelaskan tentang adanya
perbedaan antara penguat dan hukuman
yang positif dan negative. Pembedaan positif dan negative juga dapat
diaplikasikan dalam hukuman, dimana “sesuatu yang tidak menyenangkan” dapat
saja terjadi mengikuti suatu perilaku tertentu (hukuman positif), atau dapat
saja sesuatu yang menyenangkan dihilangkan (hukuman negative).
Bentuk Hukuman yang
Efektif
Berdasarkan hasil
beberapa penelitian, beberapa bentuk hukuman ringan yang efektif mengurangi
perilaku bermasalah dikelas adalah: teguran, biaya respons (respons cost), konsekuensi logis, time out, dan suspense disekolah (suspension in school).
3.
Bentuk
Hukuman yang tidak Efektif
Beberapa bentuk hukuman yang tidak direkomendaskan para
ahli antara lain: hukuman fisik, hukuman psikologis, kerka kelas ekstra, dan
skors tidak boleh sekolah.
4.
Implikasi
Pengondisian Operant Dalam Kehidupan Sehari-hari
Penggunaan
teknik-teknik pengondisian operant (operant
conditioning) dalam kejidupan sehari-hari terkenal dengan sebutan modifikasi
perilaku (behavior modification).
5.
Pemberian
Hukuman dan Penguatan (reinforcement)
yang Efektif
Pemberian hukuman dalam
proses pendidikan dipandang efektif jika mempertimbangkan hal-hal berikut :
Ø
Hukuman yang diberikan
harus dapat dipertanggungjawabkan.
Ø
Hukuman bersifat memperbaiki.
Ø
Hukuman tidak boleh bersifat ancaman
Ø
Hukuman harus diberikan
dengan penuh kesadaran dan sudah
diperhitungkan atau dipertimbangkan terlebih dahulu.
Ø
Hukuman harus dapat dirasakan sendiri oleh siswa sebagai kedukaan atau
penderitaan yang tidak sebenarnya.
Ø
Hukuman
tidak bersifat fisik karena tidak sesuai
dengan perikemansiaan dan melanggar HAM.
Ø
Hukuman
tidak boleh merusak hubungan baik Bantar
guru dan siswa.
Ø
Berkaitan dengan point
diatas, guru harus memiliki kesanggupan untuk memberi
maaf kepada siswa sesudah memberikan
hukuman dan siswa menyadari kesalahannya.
Teori
Belajar Kognitif-Sosial
a.
Belajar
menurut Teori Kognitif Sosial
Pemahaman mengenai proses belajar
dalam perspektif kognitif social dapat dijelaskan melalui beberapa asumsi dasar
dari teori kognitif social berikut :
o
Seseorang
dapat belajar dengan mengamati orang lain
o
Belajar
merupakan proses internal yang belum tentu menghasilkan perubahan perilaku
b.
Factor
yang memengaruhi belajar menurut Teori Kognitif-Sosial
Berikut
gambar skema interaksi antar kekuatan ini
yang biasa disebut dengan
determinisme resiprokal :
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
|||||||
![]() |
Menurut
para ahli kognitif-sosial, factor-faktor kognitif langsung maupun tidak
langsung, yang berpengaruh terhadap proses belajar dan perilaku dapat
dijelaskan sebagai berikut :
§
Konsekuensi
berpengaruh terhadap perilaku hanya jika pelajar sadar akan kemungkinan (contingency) yang terjadi.
§
Pelajar
membentuk harapan tentang konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari suatu
tindakan yang akan datang dan berperilaku sesuai dengan hal itu.
§
Demonstrasi
pengetahuan dan keterampilan baru siswa hanya terjadi jika mereka penguatan
atas tindakan tersebut.
§
Tidak
terjadinya konsekuensi yang diharapkan akan memiliki efek yang menguatkan atau
menghukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar